Pantai Karta, 26–29 April 2025 — Mahasiswa Program Studi Geofisika melaksanakan kegiatan Kuliah Lapangan selama empat hari, mulai Sabtu hingga Selasa (26–29 April 2025), di kawasan Pantai Karta dan sekitarnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum akademik yang bertujuan untuk mengasah keterampilan mahasiswa dalam praktik pengukuran, akuisisi data, serta analisis geofisika dan lingkungan secara langsung di lapangan.

Dalam pelaksanaannya, kuliah lapangan kali ini mencakup 6 modul utama, yaitu:
✔ Geolistrik, dilaksanakan di area terbuka Pantai Karta untuk mengidentifikasi karakteristik bawah permukaan tanah melalui metode resistivitas.
✔ Self Potential, dilakukan di lokasi yang sama untuk mendeteksi aliran fluida bawah tanah dengan metode potensial alami.
✔ Geologi, dengan observasi struktur dan litologi batuan di bukit sekitar pantai, guna memahami sejarah geologi kawasan tersebut.
✔ AWS (Automatic Weather Station), pemasangan alat pengamatan cuaca otomatis di sekitar Pantai Karta sebagai sarana monitoring parameter atmosfer.
✔ Pasut & Arus Laut, yang mengukur perubahan pasang surut serta pola arus laut untuk mendukung studi kelautan dan dinamika pesisir.
✔ Sediment Trap & Flow Meter, modul untuk menganalisis sedimen dan kecepatan aliran guna memahami proses transportasi material di zona pesisir.

Kegiatan ini melibatkan mahasiswa, dosen pembimbing, asisten lapangan, serta sejumlah volunteer yang turut serta dalam memastikan kelancaran proses instalasi alat, pengambilan data, hingga diskusi di lapangan. Selain sebagai wadah pembelajaran, kuliah lapangan ini juga memperkuat kerja sama tim, ketelitian, serta kemampuan mahasiswa dalam menyusun laporan ilmiah berbasis data primer. Kuliah lapangan Geofisika 2025 ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi mahasiswa dalam memahami keterkaitan antara teori dan aplikasi nyata di bidang geosains, khususnya dalam konteks pengelolaan lingkungan pesisir.